***
Langit membentang tiada batas, luas,
gelap, hitam dan pekat. Namun tak sedikitpun mengurangi keindahannya. Tampak
tersusun rapi dari buyaran bintang yang memancarkan cahaya, dengan setiap
kerlipan penerang jiwa. Seperti sebuah harapan, dan mimpi mimpi manusia laksana
terkemuka. Allah SWT menciptakan alam untuk kita nikmati segenap potensi
didalamnya. Namun, bukan berarti melalaikan apa yang menjadi hak alam sehingga
sama seperti kita, sejatinya manusia ingin terus hidup dan alam tetap lestari.
Dulu ketika saya kecil,masih bisa menikmati dinginnya pagi
di lapangan luas, segarnya embun pagi di padang rumput. Setiap pagi bangun dan
selepas shalat shubuh berkejaran dengan teman berlari menuju lapangan yang
rerumputnya masih hijau dan segar. Tak lupa
kala siang sehabis sekolah ,saya dan teman teman sering menghabiskan waktu bermain dibawah
pohon tanjung yang sangat rindang dekat rumah . Dia pohon yang sangat kuat, dan
rindang. Aneka burung datang untuk berteduh mencari perlindungan dari kejamnya
pembangunan. Setiap saat mereka bernyanyi untuk kami, setiap hari kami
mengambil beberapa lembar daunnya untuk uang modal berbisnis, permainan anak
anak yang hanya dimengerti oleh mereka yang ikut didalamnya. Dan bunga bunga
yang jatuh dari pohon tersebut kami kumpulkan untuk kami masak dalam wajan
wajan kecil kami, orangtua membelikannya untuk kami. Sesekali kami duduk
dibawahnya dan bersandar di pokoknya. Senang sekali mengingat masa itu, tertawa
lepas menikmati indahnya bersahabat dengan alam, yang mungkin saat itu saya
belum sepenuhnya memahaminya.