Berkisah tentang
sepasang kekasih yang sudah tidak lagi saling memiliki satu sama lain, namun
dihati terdalam mereka masih menyimpan berjuta harapan dan kasih sayang. Sudah
hampir setahun paska perpisahan yang menyakiti hati masing masing, mereka sama sekali
tak pernah bertemu barang sekali saja, karena berbagai alasan yang mungkin
masuk akal,namun menyakitkan. Alasan karena belum siap jika harus bertemu
langsung setelah satu diantara mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu,
apakah jika dengan bertemu kembali rasa yang bergejolak dalam hati itu akan
menemukan titik kebahagiaan? Itulah yang mungkin ada dalam pikiran mereka,
tarik ulur untuk benar benar siap bertemu. Namun setelah lama tidak lancar
dalam berkomunikasi, sms jarang apalagi untuk saling menghubungi leat via
telepon, sama sekali tak pernah mereka lakukan, hanya sedikit berkabar
menanyakan keadaan dan ketenangan hati,setelah itu hilang kembali dan
seterusnya berlangsung sedemikian rupa hampir 3 bulan terakhir.
Salah satu diantara
mereka yang berdiam komunikasi, memutuskan untuk mengajak bertemu, karena di
bulan syawal yang memang seharusnya saling memaafkan satu sama lain, akhirnya
mereka bertemu kembali, ada rasa yang tidak bisa hilang di hati mereka, rasa
nyaman rasa damai dan rasa sayang sewaktu masih menjadi kekasih ternyat terbawa
dalam suasana saat mereka kembali bertemu dalam status yang sudah tidak lagi
kekasih itu. Disatu sisi ada kebahagiaan tersendiri, adapula kesakitan tiada
terperi menerima kenyataan bahwa masing masing sudah tidak saling memiliki. Namun
keadaan layaknya sepasang kekasih yang
sedang berbagi cinta muncul dengan sendirinya, mengalir dengan keadaan nyaman
diantara keduanya. Oh betapa menyakitkan jika membayangkan yang dihadapannya
sekarang, seseorang yang bisa membuat hati bahagia dan nyaman itu, ternyata
sudah tidak milik kita lagi, bagaimana jika kenyamanan ini terjadi kepada orang
lain yang akan memiliki orang dihadapan ini?. Membayangkannya saja sudah terasa
sangat sakit di hati, apalagi menerima kenyataan menyakitkan itu. Namun
sekarang hanya satu yang ditahu, mereka sama sama belum menemukan dambatan
hati, katakanlah mereka masih sama sama
belum mempunyai pujaan hati, masih menikmati kesendirian yang mungkin akan
membawa mereka kepada berbenahan diri menjadi yang lebih baik. Bukan sebagai prioitas untuk mencari dambaan
hati baru bagi mereka, mungkin karena sangat susahnya menerima sosok baru
dikehidupannya.
Seiring berjalannya
waktu yang akan mengungkap seberapa dalam cinta masing masing yang dipunya.
Hanya Allah yang maha tahu dzat pembolak balik hati hambanya. Jika memang
jalannya mereka harus berteman dan tidak bisa menyatu kembali, mungkin itu hal
terbaik yang harus diterima keduanya. Namun yang pasti, ada sesuatu yang hilang
dan ada sesuatu baru muncul berupa kebahagiaan. Ada penantian panjang yang
sedikit melelahkan dan hampir menemukan titik jenuh penantian, mungkin pernah
dirasakan keduanya. Jika memang mereka harus menyatu kembali, apakah akan sama
seindah kisah yang eprnah diukirnya dahulu,a tau bahkan akan lebih indah karena
masing dari kita telah banyak berbenah diri selama ini?. Entahlah, semua masih
dalam imaji.
0 komentar:
Posting Komentar